

Mari kita bantu Syifa agar kuat melawan hidrosefalus dan kembali meraih masa kecilnya yang ceria.
Dulu, Syifa gadis kecil dengan penuh tawa. Senyum polosnya menjadi cahaya di rumah sederhana milik Ibu Linda dan Bapak Sudikman. Sayangnya, di usia 5 tahun, tawa itu perlahan hilang. Syifa yang beralamat di Kp. Cimentrik, Rt001 Rw007, Kel. Baros, Kec. Ajasari, Kab. Bandung, Jawa Barat tiba-tiba mengalami jatuh sakit, mengalami demam tinggi yang tak kunjung reda. Setelah diperiksa lebih lanjut, dokter menyatakan bahwa Syifa mengidap hidrosefalus, penyakit serius yang membuat cairan menumpuk di otaknya.
Kini, di usianya yang ke-9, Syifa hanya bisa terbaring lemah. Di kepalanya tertanam alat permanen untuk menjaga kesadarannya. Ia tidak bisa duduk, tidak bisa berbicara, bahkan untuk makan pun harus melalui selang yang langsung masuk ke lambungnya. Tubuh kecil itu sesekali menegang kesakitan, dan yang bisa dilakukan orang tuanya hanyalah menggenggam tangan mungilnya sambil menahan air mata.
Mereka telah menjual segalanya, dari rumah, motor, bahkan perhiasan kecil yang tersisa, demi operasi Syifa. Kini mereka tinggal menumpang di rumah mertua, dengan penghasilan sang ayah sebagai buruh serabutan yang hanya cukup untuk makan sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan Syifa seperti susu, pampers, dan obat-obatan yang tak ditanggung BPJS pun, mereka kewalahan.
“Kami sudah nggak punya apa-apa lagi, Kak... yang penting anak kami bisa